LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PRAKTIKUM V
PREPARAT SEGAR MITOSIS
OLEH :
NAMA
: ANDRI ADI GUNAWAN
STAMBUK : F1D1 13 049
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN : ROSMINAH
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mikroteknik
merupakan suatu ilmu atau seni mempersiapkan organ, jaringan atau bagian dari
suatu jaringan untuk dapat diamati dan ditelaah. Pengamatan dan penelaahan
tersebut umumnya menggunakan bantuan mikroskop karena pada objek yang akan
diamati dan ditelaah memiliki ukuran yang mikrokopis yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Banyak metode dalam mikroteknik, diantaranya metode
geser, metode ulas dan squash atau pejetan.
Preparat pejetan atau yang disebut dengan squash preparation merupakan preparat
yang dibuat dengan cara memejet sebuah objek diatas gelas objek atau kaca
preparat dengan menggunakan karet pensil. Preparat pejetan biasanya digunakan
untuk melihat proses mitosis pada akar bawang. Mitosis merupakan pembelahan sel
yang mana sel anakannya memiliki sifat yang sama dengan induk selnya.
Tahapan-tahapan dalam pembelahan mitosis ialah profase, metafase, anafase dan
telofase.
Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan
terus-menerus. Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik.
Mitosis biasanya diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis
yang mana sel akan terpisah menjadi dua. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan praktikum
preparat segar mitosis.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah pada praktikum preparat segar mitosis adalah bagaimana cara mengamati tahapan-tahapan
dalam proses pembelahan mitosis?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
yang ingin dicapai pada praktikum preparat segar mitosis adalah untuk mengamati
tahapan-tahapan dalam proses pembelahan mitosis.
D.
Manfaat Penulisan
Manfaat dari
dilaksanakannya praktikum preparat segar mitosis adalah dapat mengamati tahapan-tahapan
dalam proses pembelahan mitosis.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Fase mitosis pada bawang merah terlihat jelas sehingga
menjadikan bawang merah sebagai bahan yang ideal dalam pengamatan mitosis.
Bawang merah juga memiliki kemudahan dalam pembuatan preparatnya. Pengamatan
yang dilakukan ialah teknik squash pada
ujung akar bawang merah (Eka, 2014).
Pembuatan sediaan mitosis menggunakan metode squash. Ujung akar tanaman dipotong dan
kemudian dimasukkan ke dalam larutan fiksatif. Ujung akar tanaman merupakan
bahan yang ideal dalam pengamatan pembelahan sel secara mitosis (Eti, 2007).
Pengamatan ukuran sel ujung akar pada metafase dengan cara
mengambil dari bagian ujung akar yang aktif tumbuh pada tanaman berumur 15 hari
sepanjang 1-1,5 mm dari ujung akar. Preparat dibuat dengan metode squash (pencet) dengan media gliserin. Metode
squash merupakan metode yang biasa
digunakan dalam mengamati proses pada ujung akar (Haryanti, 2009).
Pertumbuhan akar tidak akan terjadi apabila seluruh
tunas dihilangkan atau dalam keadaan istirahat. Pembelahan sel yang terjadi pada
titik tumbuh ujung-ujung akar tergantung pada prsediaan karbohidrat yang
cukup. Pembelahan tersebut dapat diamati
dengan membuat preparat menggunakan metode squash
(Erita, 2012).
Akar berperan penting pada saat tanaman merespons
kekurangan air dengan cara mengurangi laju transpirasi untuk menghemat air.
Kebutuhan air pada tanaman dapat terpenuhi dengan adanya penyerapan air oleh
akar. Kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi turgor sel sehingga akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel (Patricia, 2013).
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum preparat segar
mitosis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil
pengamatan pada praktikum preparat
segar mitosis
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
||
Hasil pengamatan
|
Literatur
|
|||
1.
|
Akar bawang bombai (Allium ascalonicum)
|
|
Proses pembelahan mitosis tahap propase
|
|
2.
|
Akar bawang merah (Allium cepa)
|
|
Proses pembelahan mitosis tahap propase
|
B. Pembahasan
Mitosis adalah
pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada
pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini
meliputi: profase, metafase, anafase dan telofase. Preparat segar yaitu untuk
membuat preparat yang menunjukkan pembelahan mitosis dan meiosis. Bahan yang
digunakan untuk mnunjukkan mitosis ialah ujung akar bawang. Bawang juga
memiliki kemudahan dalam membuat preparatnya dan fase mitosisnya yang mudah
diamati.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
dapat diketahui tahapan-tahapan dalam pembuatan preparat segar mitosis. Tahapan
diawali dengan mempersiapkan bahan dengan cara menumbuhkan akar bawang.
Kemudian mengambil akar bawang dan mencuci bersih di air mengalir untuk
membersihkan bahan dari kotoran pada saat pertumbuhan. Setelah itu, memotong
akar bawang dengan ukuran 1-2 cm agar larutan fiksatif dapat merata dan
melakukan fiksasi di dalam larutan asam asetat selama 10 menit agar bahan tetap
utuh. Tahapan selanjutnya melakukan pewarnaan dengan menggunakan larutan
safranin dan menutup wadah pewarnaan agar larutan tidak menguap. Kemudian
memotong akar bawang dengan ukuran 1-2 mm dan meneteskan safranin. Setelah itu,
meletakkan akar bawang di atas kaca objek dan menutupnya dengan kaca penutup.
Kemudian melakukan pemencetan dengan menggunakan karet pensil hingga bahan
merata. Setelah tahapan tersebut, preparat segar mitosis siap diamati di bawah
mikroskop.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat
segar mitosis, dapat dilihat tahapan dalam proses pembelahan mitosis. Hasil
pengamatan pada akar bawang bombai (Allium
ascalonium) memperlihatkan tahapan proses pembelahan mitosis pada fase
profase. Hal tersebut juga terlihat pada pengamatan akar bawang merah (Allium cepa) yang mana meperlihatkan
proses pembelahan mitosis pada tahap profase. Fase profase dalam proses
pembelahan mitosis merupakan fase awal dalam proses pembelahan mitosis yang ditandai
dengan membran inti melebur, benang-benang kromatin memendek dan menebal
menjadi kromosom dan kromosom melakukan penggandaan. Tahap ini, kromosom dapat
terlihat karena kromosom dapat menyerap warna dari cahaya yang diberikan.
Tahapan
dalam pembelahan mitosis diawali dengan fase profase yang ditandai dengan
adanya penebalan kromatin menjadi kromosom dan inti sel yang melebur. Tahapan
kedua ialah fase metafase yang ditandai dengan kromosom yang berada di bidang
ekuator yang diikat oleh benang-benang spindel. Tahapan ketiga ialah fase
anafase yang ditandai dengan kromosom ditarik menuju dua arah yang berlawanan
dan membran sel mulai mengkerut menjadi dua sel. Tahapan terakhir ialah
telofase yang ditandai dengan membelah sel menjadi dua dan membran ini mulai
terbentuk kembali.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum preparat segar
mitosis ialah dalam membuat preparat segar mitosis, tahapan awalnya ialah
menumbuhkan akar bawang selama seminggu, kemudian mengambil akar pada bagian
ujungnya, memotong bahan, melakukan fiksasi, melakukan pewarnan, melakukan
proses pemencetan dan mengamati preparat di bawah mikroskop. Hasil pengamatan
yang telah diamati pada akar bawang bombai (Allium
ascalonium) dan bawang merah (Allium
cepa) memperlihatkan tahapan dalam proses pembelahan mitosis yang mana yang
terlihat ialah tahapan pada fase profase yang ditandai dengan kromosom yang
menebal sehingga terlihat gumpalan yang menyerap warna.
B.
Saran
Saran pada praktikum preparat segar
mitosis adalah sebagai berikut.
1.
Diharapkan kerja
sama antara praktikan ditingkatkan agar praktikum terlaksana dengan lancar.
2.
Diharapkan
pengawasan asisten terhadap praktikan agar tak ada praktikan yang tidak ikut
serta dalam praktikum.
3.
Diharapkan penyediaan
bahan diperhatikan agar tidak ada tahapan yang terlewatkan atau adanya ketidak
hati-hatian dalam menggunakan bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Ai, N.S. dan Torey, P., 2013, Karakter Morfologi Akar Sebagai Indikator Kekurangan
Air pada Tanaman, J. Bioslogos,
3 (1) : 31-39
Ernawiati, E., 2007, Efek Antimitosis Ekstrak Umbi
Kembang Sungsang (Gloriosa superb Linn.)
terhadap Pembelahan Sel Akar Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.), J. Sains MIPA, 13 (1) : 35-38
Haryanti,
S., Hastuti, R.B., Setiari, N. dan Banowo, A., 2009, Pengaruh Kolkisin terhadap Pertumbuhan, Ukuran Sel Metafase dan Kandungan
Protein Biji Tanaman Kacang Hijau (Vigna
radiata (L) Wilczek), J. Penelitian
sains dan Teknologi, 10 (2) : 112-120
Hayati,
E. Sabaruddin dan Rahmawati, 2012, Pengaruh
Jumlah Mata Tunas dan Komposisi Media Tanam terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman
Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.), J. Agrista, 16 (3) : 129-134
Imaniar, E.F. dan Pharmawati, M., 2014, Kerusakan
Kromosom Bawang Merah (Allium cepa)
Akibat Perendaman dengan Etidium Bromida, J. Simbiosis, 2 (2) : 173-183