Kamis, 28 April 2016

Laporan Uji Daya Kerja Antimikroba



LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PRAKTIKUM VII
UJI DAYA KERJA ANTI MIKROBA




OLEH :
                        NAMA                                   : ANDRI ADI GUNAWAN
                        STAMBUK                           : F1D1 13 049
                        KELOMPOK                        : V (LIMA)
                        ASISTEN PEMBIMBING  : KASMAWATI DEHE


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
 

I.         PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros (kecil), bios (hidup) dan logos (ilmu). Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang dunia mikroba dengan bantuan mikroskop. Mikroba merupakan makhluk hidup yang memiliki ukuran tubuh yang mikroskopik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Makhluk hidup yang tergolong dalam kelompok mikroskopik seperti bakteri, mikroalga, protozoa, cendawan dan virus.
Mikroba merupakan makhluk hidup yang memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroba ada yang menguntungkan dan merugikan bagi makhluk hidup lainnya. Mikroba seperti halnya makhluk hidup lainnya, membutuhkan suatu bahan atau media dalam proses pertumbuhannya. Mikroba dapat tumbuh baik tanpa adanya gangguan baik secara abiotik maupun gangguan dari biotik.
Antibiotik merupakan zat kimia yang berasal dari makhluk hidup yang dapat menekan pertumbuhan atau mematikan mikroba. Antibiotik pertama yang ditemukan ialah penicilin yang berasal dari Penicilium notatum. Antibiotik bekerja dengan mempengaruhi dinding sel, membran sel dan sintesis protein dari mikroba. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka praktikum ini dilaksanakan.


B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana efisiensi daya kerja antimikrobia terhadap pertumbuhan bakteri?

C.      Tujuan Praktikum
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah mengetahui efisiensi daya kerja antimikrobia terhadap pertumbuhan bakteri.

D.      Manfaat Praktikum
Manfaat dari dilaksanakannya praktikum ini adalah dapat mengetahui efisiensi daya kerja antimikrobia terhadap pertumbuhan bakteri

II.           TINJAUAN PUSTAKA
A.      Mikroorganisme
Mikroba atau yang biasa disebut dengan microorganisme, merupakan beberapa makhluk hidup yang secara individu memiliki ukuran yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kelompok dari mikroorganisme meliputi bakteri, fungi (khamir dan kapang), protozoa, dan mikro alga. Termasuk pula virus, yang tubuhnya aseluler yang biasanya beberapa ahli menganggap sebagai makhluk yang berada di perbatasan antara hidup dan tidak hidup (Gerard, 2004)

B.       Bakteri
Bakteri merupakan organisme uniseluler yang memiliki ukuran sekitar 1 – 10 µm yang dijumpai sebagai sel terisolasi, rantai, dan koloni terutama di perakaran (risosfer). Kebanyakan bersifat heterotrofik, yaitu memerlukan senyawa organik sebagai sumber energi dan karbon. Bakteri mempunyai bermacam-macam bentuk yang kemungkinan mempunyai atau tidak mempunyai bentuk resisten (spora). Kebanyakan bakteri dapat memanfaatkan semua sumber C yang mudah terdekomposisi (gula, pati, pektin, bermiselulosa, dan selulosa) dan sumber N (protein, peptide, dan asam amino), tetapi beberapa bakteri spesifik untuk subtract tertentu (selulosa, pektin, dan dekomposisi protein) (Rachman, 2005).


C.      Antimikroba
Mikroorganisme dapat dihambat atau dibunuh dengan proses fisik atau bahan kimia. Bahan antimikroba merupakan bahan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme mikroba, sehingga bahan tersebut dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh mikroba. Apabila mikroorganisme yang dimaksud adalah bakteri, maka antimikroba lebih sering disebut dengan bahan antibakteri (Nendissa, 2012).

D.      Anti Biotik
Antibiotik merupakan obat yang mampu dalam melawan bakteri dan virus. Antibiotik bekerja dengan cara membunuh atau melemahkan sehingga sistem imun dapat melawan dan membunuh bakteri dengan lebih mudah. Salah satu antibiotik ialah metronidazole (Wardhana, 2008).
Antibiotik aalah senyawa organic yang dihasilkan oleh berbagai spesies mikroorganisme dan bersifatk racun bagi spesies lainnya. Sifat racun yang dimiliki mikroorganisme tersebut dapat menghambat pertumbuhan bahkan mematikan mikroorganisme lainnya. Antibiotik saat ini merupakan obat yang sangat penting dan digunakan sebagai obat pembasmi penyakit infeksi (Sumardjo, 2007).
 
IV.        HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil pengamatan
No.
Gambar
Keterangan
Nilai IP
1
2
3
4
1
1
Isolat gigi
6
5
4
3
2
1.      Amoxiylin
2.      Siwak
3.      Listerine
4.      Pepsodent
5.      Ekstrak sirih
6.      Penisilin
1.      0,482
2.      0,187
3.      0,327
4.      0
5.      0
6.      0
2
Isolat es teler
6
5
4
3
2
1
1.     Ekstrak jahe
2.     Ekstrak daun pepaya
3.     Ekstrak daun jambu biji
4.     Jeruk nipis
5.     Gula merah
6.     Penisilin
1.      0
2.      0
3.      0,57
4.      0,71
5.      0
6.      0
3
1
Isolat es teler
6
5
4
3
2
1.      Ekstrak apel
2.      Ekstrak cemangi
3.      Ekstrak mangga
4.      Tetra
5.      Diapet
6.      Penisilin
1.        0
2.        0,14
3.        0,39
4.        0,09
5.        0
6.        0,48








Tabel 3. (Lanjutan)
1
2
3
4
4
2
Isolat somay
6
5
4
3
1
1.      Ekstrak kunyit
2.      Ekstrak bawang merah
3.      Ekstrak bawang putih
4.      Ekstrak lada
5.      Esktrak lengkuas
6.      Penisilin
1.      0
2.      0,59
3.      0
4.      0
5.      0
6.      0,60

5
1
Isolat tanah
5
4
3
2
1.      Daia
2.      Molto
3.      Downy
4.      Bayclin
5.      Penisilin
1.      0
2.      0
3.      0
4.      0
5.      0,47
6
2
Isolat nanah
6
5
4
3
1
1.      Ampicilin
2.      Alkohol
3.      Lifeboy
4.      Ekstrak tembelekan
5.      Betadine
6.      Penisilin
1.      0,40
2.      0,54
3.      0,42
4.      0,50
5.      0,55
6.      0,36

Analisis Data :

Deterjen :

·           Diameter kertas cakram (B) :
Titik I : SU + SN      = 5 + (17 x 0,05)
                                    = 5 + 0,85
                                    = 5,85 mm
Titik II : SU + SN     = 4 + (8 x 0,05)
                                    = 4 + 0,40
                                    = 4,40 mm
Titik III : SU + SN   = 5 + (15 x 0,05)
                                    = 5 + 0,75
                                    = 5,75 mm
 
             = 5,33 mm

·           Diamter zona hambat (A) :
Titik I : SU + SN      = 6 + (8 x 0,05)
                                    = 6 + 0,40
                                    = 6,40 mm
Titik II : SU + SN     = 6 + (8 x 0,05)
                                    = 6 + 0,40
                                    = 6,40 mm
Titik III : SU + SN   = 5 + (16 x 0,05)
                                    = 5 + 0,80
                                    = 5,80 mm


      = 6,2 mm

= 0,14


B.       Pembahasan
Bakteri merupakan makhluk hidup yang berukuran mikroskopik yang memiliki morfologi, struktur dan sifat yang khas. Beberapa bakteri memiliki sifat yang dapat merugikan makhluk hidup lainnya sehingga memerlukan suatu pengendalian dalam menghambat ataupun mematikan bakteri tersebut. Salah satu cara dalam metode pengendalian bakteri tersebut ialah dengan cara menggunakan suatu zat antimikroba. Zat-zat tersebut dapat berasal dari bahan kimia sintetik (desinfektan) maupun dari makhluk hidup lainnya (antibiotik). Contoh dari desinfektan ialah alkohol, sedangkan salah satu contoh antibioktik ialah ekstrak daun jambu.
Zat antimikroba dari makhluk hidup lainnya merupakan hasil metabolit sekunder yang dapat menghambat pertumbuhan makhlulk hidup lainnya. Metabolit tersebut dapat berasal dari makhluk hidup yang berukuran makroskopis seperti tumbuhan dan dapat pula dari mikroorganisme lainnya. Zat antimikroba yang pertama kali ditemukan ialah zat penicilin dari mikroorganisme kapang Penicillium notatum.
 Hasil pengamatan menunjukkan daya kerja dari anti mikroba yang dapat diamati dari zona hambat yang berada di sekeliling kertas cakram. Daya kerja antimikroba tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus indeks penghambat dari luas area zona hambat antimikroba pada kertas cakram. Pengujian tersebut dilakukan pada masing-masing isolat yang telah ditumbuhkan.
Hasil pengujian pada isolat gigi menunjukkan bahwa hanya tiga antimikroba yang bekerja, yaitu amoxylin, siwak dan listerin. Antimikroba yang memiliki kinerja daya penghambat yang baik ialah amoxylin. Hal tersebut dapat dilihat dari indeks penghambat yang memiliki nilai 0,482.
Pengujian pada isolat es teler menunjukkan bahwa hanya enam antimikroba yang bekerja, yakni ekstrak daun papaya, daun jambu biji, ekstrak kemangi, ekstrak manga dan tetra. Zat antimikroba yang memiliki kinerja yang baik ialah ekstrak daun jambu biji dengan nilai indeks penghambat 0,71. Hal tersebut membuktikan bahwa ekstrak jambu biji memiliki khasiat dalam menghambat pertumbuhan mikroba.
Hasil pengamatan pada isolat tanah menunjukkan bahwa tidak ada antimikroba yang bekerja dan hanya kontrol yang bekerja. Penisilin yang bersifat kontrol pada media memperlihatkan kefektifannya dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Hal tersebut dapat terlihat pada adanya zona hambat yang dimiliki dengan nilai indeks penghambat 0,47. Keefektifan bahan lainnya tidak terlihat akibat terjadi kesalahan dalam melakukan pengenceran bahan. Hal terseut dapat diakibatkan oleh kesalahan perhitungan volume pada saat bahan akan diencerkan.
V.      PENUTUP
A.           Kesimpulan
Kesimpulan pada ini adalah efisiensi suatu daya kerja antimikrobia terhadap pertumbuhan bakteri dapat diketahui dengan melakukan pengujian daya hambat antimikroba tersebut. Pengujian tersebut dilakukan degan menggunakan kertas cakram sebagai penanda kerja hambat antimikroba. Semakin luas dan bening zona hambat dari zat antimikroba maka semakin baik pula daya kerja antimikroba tersebut.

B.            Saran
Saran pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.        Diharapkan kerja sama antara praktikan agar tidak ada pembicaraan diluar topik praktikum agar tidak terjadi keributan di dalam laboratorium.
2.        Diharapkan pengawasan asisten terhadap praktikan agar tak ada praktikan yang tidak ikut serta dalam praktikum.
3.        Diharapkan penggunaan waktu yang lebih baik lagi untuk praktikum selanjutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar