Kamis, 28 April 2016

Laporan titik leleh dan titik beku lemak



LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PRAKTIKUM VI
TITIK LELEH DAN TITIK BEKU LEMAK




OLEH :
                        NAMA                       : ANDRI ADI GUNAWAN
                        STAMBUK               : F1D1 13 049
                        KELOMPOK            : IV (EMPAT)
                        ASISTEN                   : ROSMINAH


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I.         PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Manusia setiap harinya akan beraktivitas dan akan memerlukan sejumlah energi untuk beraktivitas. Energi tersebut manusia peroleh dari mengkonsumsi makanan yang pada umumnya berasal dari makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Lemak merupakan salah satu sumber gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak merupakan senyawa biomolekul, mempunyai sifat umum tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik seperti eter, kloroform dan benzen.
Lemak dan minyak yang ada dalam makanan sehari-hari sebagian besar terdiri dari senyawa yang disebut trigliserida atau triasilgliserol yang merupakan ikatan ester antara asam lemak dan gliserol. Asam lemak disusun oleh suatu rangkaian karbon yang dapat berupa ikatan jenuh dan dapat pula berupa ikatan tidak jenuh atau rangkap. Berdasarkan strukturnya, lemak mempunyai wujud cair dan padat yang dipengaruhi oleh tingkat kejenuhan asam lemak yang terdapat di dalamnya.
Lemak yang pada suhu kamar bersifat cair dan kandungan asam lemaknya tidak jenuh disebut minyak, sedangkan lemak yang kandungan asam lemaknya jenuh akan berbentuk padat pada suhu kamar. Lemak memiliki titik leleh dan titik beku yang dapat diketahui dari suatu percobaan. Titih leleh merupakan suatu keadaan yang mana terjadi keseimbangan antara fase padat dan fase cair pada tekanan satu atmosfer, sedangkan titik beku merupakan suatu keadaan dimana suatu cairan berupa menjadi padatan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilaksanakan praktikum Titik Leleh dan Titik Beku Lemak.

B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum titik leleh dan titik beku lemak adalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana cara mengukur titik leleh dan titik beku lemak?
2.      Berapa suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik leleh dan titik beku lemak?

C.       Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum titik leleh dan titik beku lemak adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui cara mengukur titik leleh dan titik beku lemak.
2.      Untuk mengetahui suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik leleh dan titik beku lemak.

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat dari dilaksanakannya praktikum titik leleh dan titik beku lemak adalah sebagai berikut.
1.      Dapat mengetahui cara mengukur titik leleh dan titik beku lemak.
2.      Dapat mengetahui suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik leleh dan titik beku lemak.
                                                                                                                      IV.            HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum titik leleh dan titik beku lemak dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5 berikut:
Tabel 3. Hasil pengamatan pada titik leleh dan titik beku minyak
Tabung
Jenis Perlakuan
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
Tabung I
1 mL minyak goreng à dipanaskan à diukur suhunya à didinginkam à diukur suhunya



Tabung II
Diencerkan à1 mL mentegaà dipanaskan à diukur suhunya à didinginkam à diukur suhunya



Tabung III
Diencerkan à1 mL margarinà dipanaskan à diukur suhunya à didinginkam à diukur suhunya


Tabung IV
1 mL minyak kelapaà dipanaskan à diukur suhunya à didinginkam à diukur suhunya



Tabung V
Diencerkan à1 mL lemak ayamà dipanaskan à diukur suhunya à didinginkam à diukur suhunya



Tabel 4. Hasil pengukuran titik leleh lemak
No.
Nama Bahan
Suhu (0C)
Waktu (s)
1.
Minyak goreng
39
8
2.
Mentega
35
75
3.
Margarin
32
17
4.
Minyak kelapa
39
98
5.
Lemak ayam
39
28

Tabel 5. Hasil pengukuran titik beku lemak
No.
Nama Bahan
Suhu (0C)
Waktu (s)
1.
Minyak goreng
7
266
2.
Mentega
11
64
3.
Margarin
11
81
4.
Minyak kelapa
8
159
5.
Lemak ayam
8
150

B.       Pembahasan
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan dalam tubuh. Lemak disusun atas gliserol dan 3 asam lemak yang terikat pada rantai uatamanya. Asam lemak dapat berupa asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lemak juga mempunyai titik leleh dan titik beku yang dapat diamati dengan melakukan suatu percobaan. Percobaan tersebut dapat menggunakan lemak atau minyak dari hewani ataupun nabati. Lemak atau minyak yang berasal dari nabati ialah minyak kelapa, margarin dan minyak goreng yang bisa berasal dari kelapa sawit. Sedangkan lemak atau minyak yang berasal dari hewani ialah lemak ayam dan mentega yang bisa berasal dari lemak sapi.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui tahapan-tahapan dalam melakukan percobaan untuk mengetahui titik leleh dan titik beku lemak. Titik leleh lemak dapat diketahui dengan cara terlebih dahulu membekukan lemak yang akan diamati, kemudian dipanaskan dan diamati perubahan wujudnya dan dihitung waktu dan suhunya. Titik beku dapat diketahui pula dengan cara mencairkan lemak terlebih dahulu, kemudian lemak yang diujikan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi es. Setelah itu, diamati perubahan wujudnya dan dihitung waktu dan suhu yang diperlukan dalam proses perubahan wujudnya tersebut.
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan, diketahui suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik leleh dan titik beku lemak. Pengamatan pada titik leleh lemak didapatkan hasil minyak goreng meleleh pada suhu 39oC dengan waktu 8 detik, mentega pada suhu 35oC dengan waktu 75 detik, margarin pada suhu 32oC dengan waktu 17 detik, minyak kelapa pada suhu 39oC dengan waktu 98 detik dan lemak ayam pada suhu 39oC dengan waktu 28 detik. Pengamatan pada titik beku didapatkan hasil minyak goreng membeku pada suhu 7oC dengan waktu 266 detik, mentega pada suhu 11oC dengan waktu 64 detik, margarin pada suhu 11oC dengan waktu 81 detik, minyak kelapa pada suhu 8 detik dengan waktu 159 detik dan lemak ayam pada suhu 8oC dengan waktu 150 detik.
Hasil pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa bahan yang memiliki waktu yang paling cepat untuk meleleh ialah minyak goreng, sedangkan yang paling lama ialah minyak kelapa. Hal itu dapat terjadi dikarenakan minyak goreng memiliki struktur asam lemak yang tak jenuh sehingga jika telah melewati suhu minimal atau berada pada suhu kamar maka akan berada dalam bentuk cair. Bahan yang memiliki titik beku waktu paling terlama ialah minyak goreng, sedangkan bahan yang memiliki waktu paling cepat ialah mentega. Hal tersebut dapat terjadi karena minyak goreng memiliki asam lemak tak jenuh yang mana pada trigliseridanya terdapat ikatan rangkap yang membuat ikatan antar trigliserida saling berjauhan yang membuat proses untuk berubah wujud menjadi padat membutuhkan waktu yang cukup lama.
 


                                                                                                                                                         V.              PENUTUP
A.       Simpulan
Simpulan pada praktikum titik leleh dan titik beku lemak adalah sebagai berikut.
1.      Tahapan dalam mengukur titik leleh lemak ialah terlebih dahulu lemak dan minyak dibekukan menggunakan es, kemudian dipanaskan menggunakan hot plate hingga mencair dan dihitung suhu dan waktu pada saat bahan berubah dari padat menjadi cair. Tahapan dalam mengukur titik beku lemak ialah terlebih dahulu lemak yang berbentuk padatan diencerkan, kemudian lemak dan minyak dibekukan menggunakan es dan dihitung suhu dan waktu pada saat wujud bahan berubah dari cair menjadi padat.
2.      Suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik leleh pada hasil pengamatan ialah minyak goreng pada suhu 39oC dengan waktu 8 detik, mentega pada suhu 35oC dengan waktu 75 detik, margarin pada suhu 32oC dengan waktu 17 detik, minyak kelapa pada suhu 39oC dengan waktu 98 detik dan lemak ayam pada suhu 39oC dengan waktu 28 detik. Suhu dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik beku pada hasil pengamatan ialah minyak goreng pada suhu 7oC dengan waktu 266 detik, mentega pada suhu 11oC dengan waktu 64 detik, margarin pada suhu 110C dengan waktu 81 detik, minyak kelapa pada suhu 8oC dengan waktu 159 detik dan lemak ayam pada suhu 8oC dengan waktu 150 detik.
B.       Saran
Saran pada praktikum titik leleh dan titik beku lemak adalah sebagai berikut.
a.       Diharapkan kerja sama antara praktikan ditingkatkan agar praktikum terlaksana dengan lancar dan tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan.
b.      Diharapkan pengawasan asisten terhadap praktikan agar tidak ada praktikan yang tidak aktif dalam melakukan praktikum.
c.       Diharapkan penggunaan waktu dan tempat yang lebih baik lagi untuk praktikum selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar