Selasa, 03 Juni 2014

Laporan Metamorfosis lalat buah



I.              PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran seperti mangga, jambu biji, belimbing, melon, nangka, jambu air, tomat, cabai merah, dan pare. Hama ini terdapat hampir di seluruh kawasan Asia-Pasifik dan diketahui dapat menyerang lebih dari 26  jenis buah-buahan dan sayuran. Kerugian akibat serangan lalat buah (Drosophila melanogaster) cukup besar. Akibat serangan hama ini menyebabkan rendahnya produksi dan mutu buah. Hama ini juga dapat menjadi penghambat perdagangan  antar negara karena apabila pada komoditas ekspor suatu produk terdapat telur lalat buah (Drosophila melanogaster), maka produk tersebut akan ditolak.
Metamorfosis lalat dimulai dari telur hasil fertilisasi. Lalat memiliki tingkatan jumlah reproduksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan serangga lainnya. Selain itu laju produksinya juga lebih dibandingkan jenis serangga lain. Hal ini disebabkan kemampuan mereka dalam hal kawin sangat efisien juga efektif terlebih pada musim kawin. Setelah proses fertilisasi, induk lalat akan bertelur. Biasanya ia melekatkan telurnya ke dalam sumber makanan misalnya buah yang hampir busuk. Kemudian perkembangan selanjutnya adalah perubahan telur menjadi larva.
Metamorfosis lalat yang ditandai berubahnya telur manjadi larva dibagi ke dalam dua periode yakni periode embrionik dan periode perkembangan postembrionik. Periode embrionik adalah fase dimana lalat melakukan fertilisasi dan kemudian menghasikan telur yang kemudian menetas menjadi larva muda hanya dalam kurun waktu 24 jam saja. Penetasan larva ini terjadi di dalam tempat sang induk meletakkan telur. Larva lalat ini kadang disebut juga dengan belatung. Pada fase ini, larva muda tersebut tak berhenti makan dan mempersiapkan dirinya masuk ke dalam periode metamorfosis selanjutnya yakni post embrionik. Berdasarkan latar belakang ini maka perlunya dilakukan praktikum untuk lebih memahami dapat dimengerti.
B.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum Metamorfosis adalah bagaimana proses metamorfosis lalat buah (Drosophila melanogaster)?
C.      Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Metamorfosis adalah untuk mengetahui proses metamorfosis lalat buah (Drosophila melanogaster).
D.      Manfaat Praktkum
Manfaat dari praktikum Metamorfosis adalah dapat mengetahui proses metamorfosis lalat buah (Drosophila melanogaster).


II.           TINJAUAN PUSTAKA
Hewan-hewan yang melaksanakan perkembangan secara langsungantara lain dari kelompok mamalia dan aves. Sebaliknya, yang dimaksud dengan perkembangan pasca lahir yang melalui satu atau lebih tadium larva, sebelum mencapai keadaan dewasanya. Salah satu contoh kelompok hewan yang melakukan perkembangn secara tidak langsung yaitu serangga Setelah melalui stadium larva, maka serangga akan melanjutkan ke stadium berikutnya yaitu stadium dewasa melalui suatu proses transformasi yang dinamakan metamorfosis (Luqman, 2009).
Metamorfosis dan penempelan merupakan proses yang amat penting dalam siklus hidup koloni karang. Koloni karang hanya akan terbentuk jika larva planula berhasil bermetamorfosis dari larva planktonik menjadi bentik dan menempel pada substrat untuk kemudian bertumbuh menjadi koloni baru sebagai respon sinyal yang diterima dari lingkungan (Diah, 2012).
Lalat buah merupakan hama yang paling berpotensi menyebabkan kerusakan pada buah cabai merah. Sebagai contoh seperti di Austsalia, dimana kerugian akibat lalat buah mencapai 500 triliun rupiah. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (2004) Menyatakan bahwa pada tahun 2003, serangan lalat buah di Indonesiaddiperkirakan mencapai 4.790 ha dengan kerugian 21,99 miliar rupiah. Pada populasi yang tinggi intensitas serangannya dapat mencapai 100% (Yulia, 2009).
Stadia pupa merupakan masa yang tidak aktif, namun proses metamorfosis pupa tetap berjalan. Dengan demikian untuk membentuk pupa sangat tergantung pada makanan yang dikonsumsi pada waktu stadia larva. Apabila serangga memakan senyawa aktif yang bersifat racun, bagi serangga yang tidak tahan akan mengalami kematian, sebaliknya serangga yang toleran akan tetap bertahan sampai memasuki stadia berikutnya menjadi pupa atau imago (Hasnah, 2009).


III.        METODE PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
Praktikum metamorfosis dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 6 Mei 2014, yang dimulai pada pukul 14.00 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium UNIT MIPA LAMA, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B.     Alat dan Bahan
1.    Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Metamorfosis dapat di lihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nama alat dan kegunaannya pada praktikum Metamorfosis
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.
Botol Selai
Sebagai wadah obyek yang akan diamati
2.
Kamera
Mendokumentasikan hasil pengamatan
3.
Alat tulis
Mencatat hasil pengamatan
4.
Busa
Menutup botol selai
5.
Selang
Menghisap lalat buah (Drosophilla melanogaster)

2.    Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum metamorfosis dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Nama bahan dan kegunaannya pada praktikum Metamorfosis
No.
Bahan
Kegunaan
1.
Lalat buah
(Drosophilla melanogaster)
Sebagai obyek yang akan diamati
2.
Kertas
Sebagai media obyek yang akan diamati
3.
Pisang (Musa sp.)
Sebagai media obyek yang akan diamati

C.  Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang digunakan pada praktikum Metamorfosis, adalah sebagai berikut :
1.    Menghaluskan pisang masak dalam toples sebagai media perkembangan lalat buah (Drosophilla melanogaster).
2.    Menyimpan media di tempat terbuka. Menutup toples dengan busa, jika telah terdapat lalat buah (Drosophilla melanogaster) didalamnya.
3.    Menghisap lalat buah jantan (Drosophilla melanogaster) dan lalat buah betina (Drosophilla melanogaster) dan menyimpannya dalam media yang baru. Menyediakan media kertas berbentuk kerucut sebagai media penempelan telur.
4.    Mengisolasi telur lalat buah (Drosophilla melanogaster) yang mengalami metamorfosis.
5.    Mengamati siklus perkembangannya
6.    Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk setiap fase perkembangan.

1.     
IV.        HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum Metamorfosis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengamatan pada praktikum Metamorfosis
No
Gambar
Keterangan
1.
Telur lalat buah Drosophila melanogaster)
1
21
    
1. Telur
2. Telur yang bergerombol-gerombol
2.
Larva lalat buah (Drosophila melanogaster)
21
1
                 

321
1. Larva instar 1
2. Larva instar 2
3. Larva instar 3
3.
Prepupa lalat buah (Drosophila melanogaster)
Tahapan     prepupa
4.
Pupa lalat buah (Drosophila melanogaster)
4321321
321321
21321
1321
1.      Bakal sayap (Wing)
2.      Bakal dada  (Thorax)
3.      Bakal perut (Abdomen)
4.      Peletak telur (Ovipositor)
5.
14321321
Lalat buah dewasa jantan (Drosophila melanogaster) atau imago
543214321321
43214321321
3214321321
214321321
1.      Kepala (Caput)
2.      Dada (Thorax)
3.      Sayap (Wing)
4.      Perut (Abdomen)
5.      Kaki (Leg)
6.
1543214321321
Lalat buah dewasa betina (Drosophila melanogaster) atau imago
654321543214321321
54321543214321321
4321543214321321
321543214321321
21543214321321
1.      Kepala (Caput)
2.      Dada (Thorax)
3.      Sayap (Wing)
4.      Perut (Abdomen)
5.      Kaki (Leg)
6.      Peletak telur (Ovipositor)




B.     Pembahasan
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran seperti mangga, jambu biji, dan lain-lain. Akibat serangan hama ini menyebabkan rendahnya produksi dan mutu buah. Metamorfosis lalat dimulai dari telur hasil fertilisasi. Lalat memiliki tingkatan jumlah reproduksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan serangga lainnya. Selain itu laju produksinya juga lebih dibandingkan jenis serangga lain.
Metamorfosis dan  penempelan  merupakan  proses yang amat penting dalam siklus hidup, hanya akan  terbentuk jika larva betina berhasil bermetamorfosis dari larva jantan menjadi bentik dan menempel pada substrat untuk kemudian bertumbuh menjadi koloni baru sebagai respon sinyal yang diterima dari lingkungan. Larva betina pada karang tipe pemijah (broadcaster) umumnya bermetamorfosis sehari hingga seminggu setelah keluar dari koloni induk dan mengalami fertilisasi.
Metamorfosis terjadi ketika larva mengalami perubahan fisiologis dan morfologis secara permanen. Proses metamorfosis dimulai ketika larva planula berubah bentuk menyerupai piring dengan bagian oral dan aboral memipih dan bakal septa terbentuk secara menjari dengan mulut sebagai pusatnya. Pada saat ini larva membentuk silia untuk pergerakan dan mensekresi sel sensor untuk mendeteksi permukaan substrat. Larva dilaporkan merayapi permukaan substrat dan memilih substrat yang cocok untuk menempel secara aktif.
Hasil pengamatan pada praktikum Metamorfosis dapat dilihat proses metamorfosis pada lalat buah. Pada pengamatan telur lalat buah, terlihat adanya telur yang bergerombol dan telur yang tersendiri. Pada pengamatan larva lalat buah, terlihat tiga hasil pengamatan larva instar pada lalat buah. Pengamatan pada pupa lalat buah terlihat bakal sayap (wing), bakal dada (thorax), bakal perut (abdomen), peletak telur (ovipositori). Pada pengamatan lalat jantan terlihat kepala (caput), dada (thorax), sayap (wing), perut (abdomen), dan kaki (leg). Sedangkan pada lalat buah betina terlihat peletak telur (ovipositor) yang menjadi bagian tubuh tambahan pada lalat buah betina. Pada pengamatan tersebut, dapat dilihat perkembangan lalat buah yang dimulai dari telur. Kemudian telur menetas dan menjadi larva lalat buah. Lalu larva tersebut berubah menjadi pupa. Pupa tersebut akan berubah menjadi lalat dewasa.


V.           PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum Metamorfosis adalah proses metamorfosis  diawali dengan menetasnya telur menjadi embrio. Kemudian, embrio dari lalat buah akan berubah menjadi larva. Selanjutnya larva-larva tersebut akan menjadi prepupa. Kemudian, prepupa akan berubah menjadi pupa. Pupa tersebut akan menjadi lalat dewasa.

B.     Saran
Saran pada praktikum Metamorfosis adalah sebagai berikut.
1.      Diharapkan keseriusan praktikan dalam melakukan praktikum agar praktikum dapat berjalan lancer.
2.      Diharapkan kerja sama antara asisten dengan praktikan agar kesalahan dalam pengamatan dapat dikurangi.


DAFTAR PUSTAKA
Hasnah dan Nasril, 2009,  Efektivitas Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap Mortalitas Plutella xylostella L. pada Tanaman Sawi, J. Floratek, 4 : 29 – 40

Lukman, A., 2009, Peran Hormon Dalam Metamorfosis Serangga, J. Biospecies, 2 (1) : 42 – 45

Pujiastuti, D., 2009, Perkembangan Pradewasa dan Lama Hidup Imago Psyttalia sp. (Hymenoptera: Braconidae), Parasitoid Larva lalat Buah Bactrocera dorsalis HEND (Diptera: Tephritidae), J. Rekayasa Genetika, 5 (3) : 199 – 208

Wijayanti, D. P. dan Indrayanti, E., 2012, Uji Peptida Komersial Hym-248 terhadap Metamorfosis dan Penempelan Planula yang Berasal dari Slick, J. Ilmu Kelautan, 17 (1) : 15 – 22


Tidak ada komentar:

Posting Komentar