Benzana merupakan suatu
senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6 dan
strukturnya merupakan rantai lingkar (siklik) dengan ikatan rangkap
selang-seling.
1.
Struktur
Benzana
Pada tahun 1865, Friedrich August Kekulé, kimiawan dari Jerman, memformulasikan
rumus struktur benzena. Rumus struktur benzena merupakan segi enam beraturan
dengan atom-atom karbon berikatan rangkap dengan sudut ikatan masing-masing 60o.
kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah-pindah posisi.
Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Resonansi mengakibatkan ikatan
rangkap delam benzena menjadi stabil. Rumus tersebut dituliskan sebagai berikut
:
![]() |
|||
![]() |
|||
Berbagai
Senyawa Turunan Benzena
|
Atom/Gugus Atom Pengganti
|
Struktur
|
Nama
|
|
Metil : - CH3
|
CH3
|
Metil benzena (toluena)
|
|
Nitro : - NO2
|
NO2
|
Nitro benzena
|
|
Hidroksi : - OH
|
OH
|
Fenol
|
|
Amina : - NH2
|
NH2
|
Fenilamina (anilin)
|
|
O
̸ ̸
Karboksilat : - C – OH
|
COOH
|
Asam benzena karboksilat (asam
benzoat)
|
|
Sulfonat : SO3H
|
SO2H
|
Asam benzena sulfanot
|
|
Etena : - CH = CH2
|
CH = CH2
|
Vinil benzena (stirena)
|
|
O
̸ ̸
Aldehid : - C
\
H
|
COH
|
Benzaldehid
|
|
Halogen : (- F, - Cl, - Br, - I)
|
F
Cl
Br
I
|
Fluoro benzena
Kloro benzena
Bromo benzena
Iodo benzena
|
|
Metoksi : - OCH3
|
OCH3
|
Metoksi benzena (anisol)
|
v Sifat-sifat Benzena
Benzena mempunyai sifat yang berbeda
dengan senyawa hidrokarbon lain. Sifat-sifat benzena dibedakan menjadi dua, yaitu
sifat fisis dan sifat kimia.
1)
Sifat
Fisis
Sifat
fisis benzena meliputi hal-hal berikut.
a. Benzena
merupakan senyawa nonpolar yang tidak berwarna, berbau khas, dan mudah menguap.
b. Benzena
larut dalam pelarut organic seperti CCl4 (karbon tetra klorida), dietil
eter, dan heksana, tetapi tidak larut dalam air.
c. Titik
leleh benzena 5,5oC, sedangkan titik didihnya 80,1oC.
2)
Sifat
Kimia :
Sifat
kimia benzena sebagai berikut.
a. Uap
benzena bersifat toksik dan sedikit karsinogenik.
b. Benzena
dapat dioksidasi menghasilkan gas CO2 dan H2O. Reaksi ini
menghasilkan jelaga cukup tebal karena terbentuk banyak partikel karbon.
c. Benzena
tidak dapat dioksidasi dengan larutan KMnO4.
d. Benzena
tidak dapat dioksidasi oleh Br2, H2O, dan KMnO4tetapi
dapat diadisi oleh H2 dan Cl2. Sulitnya reaksi adisi pada
benzena disebabkan adanya delokalisasi electron dan resonansi ikatan rangkap
pada struktur benzena. Sementara itu, reaksi adisi benzena dengan H2
dan Cl2 dapat berlangsung dengan bantuan katalis Ni atau sinar
matahari.
e. Atom-atom
H pada molekul benzena dapat disubtitusikan oleh atom atau gugus atom
menghasilkan turunan benzena. Berdasarkan jumlah atom H yang diganti dengan
subtituen (atom atau gugus atom lain), benzena tersubtitusi dibedakan menjadi
tiga.
1) Satu
Subtituen
Apabila hanya satu atom H diganti dengan
satu subtituen, hanya dihasilkan satu bentuk, yaitu :
X

̸
2) Dua
Subtituen
Apabila dua atom H diganti dengan dua
subtituen, dihasilkan tiga bentuk isomer, yaitu orto (o), meta (m), dan para (p).
X X X
ǀ X ǀ
ǀ



\
X
ǀ
X
Orto (1,2) Meta
(1,3) para
(1,4)
3) Tiga
Subtituen
Apabila
tiga atom H diganti dengan tiga subtituen, dihasilkan tiga bentuk isomer visinal (v), asimetri (a), dan simetri
(s).
X X X
ǀ
X ǀ X
ǀ



̸ ̸
\
̸ \
X
ǀ X X
X
Visinal
(1, 2, 3) asimetri
(1, 2, 4) simetri (1, 3, 5)
Selain
ketiga subtituen tersebut, ada senyawa turunan benzena dari gabungan cincin
benzena. Senyawa tersebut dikenal dengan polibenzena, beberapa contoh
polibenzena sebagai berikut.
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Naftalena
Antrasena Fenantrena
v Reaksi-reaksi pada Benzena
1)
Reaksi
Sulfonasi
Sulfonasi merupakan reaksi antara
benzena dengan asam sulfat. Pada reaksi ini akan terjadi penggantian atom H
dengan gugus –SO3H menghasilkan asam benzena sulfonat.
HO O
\
̸ ̸
H S


̸ ̸ \\
+ H2SO4 à O +
H2O
Asam benzena sulfonat merupakan bahan
yang sangat penting untuk pembuatan fenol.
¯O
O
\
̸ ̸
S OH


̸ \\ ̸
O
+ OH¯ à +

Ion
benzena sulfanot Fenol
2)
Reaksi
Alkilasi
Reaksi alkilasi merupakan reaksi antara
benzena dengan gugus alkil. Reaksi ini berlangsung melalui sintesis
Friedel-Crafts. Pada reaksi alkilasi, atom H dari benzena diganti dengan gugus
alkil. Agar reaksi berlangsung cepat digunakan katalis AlCl3.
H CH3



+
CH3Cl à
+
HCl
Benzena Metil benzena (toluena)
Apabila menggunakan katalis AlCl3
dan HCl maka reaksi antara benzena dengan etena dapat terjadi. Reaksi ini
menghasilkan etil benzena.
H
CH2CH3

̸ ̸
+ CH2
= CH2 à
Etil benzena
Etil benzena merupakan
bahan dasar pembuatan stirena.
3)
Reaksi
Asilasi
Reaksi asilasi merupakan reaksi
subtitusi atom H oleh gugus asil (CH3C=O). Pada reaksi tersebut
biasanya digunakan halide asam, seperti CH3COCl (asetil klorida) dan
CH3C=OCl (propanoil klorida) sebagai pereaksi dengan bantuan katalis
aluminium klorida (AlCl3).
H COCl



̸ ̸
+ CH3COCl à + HCl
Benzena Benzoil klorida
4)
Reaksi
Nitrasi
Reaksi antara benzena dengan asam nitrat
pekat dengan bantuan katalis asam sulfat pekat (H2SO4)
menghasilkan nitro benzena. Pada reaksi ini atom H dari benzena disubtitusikan
oleh gugus nitro (-NO2). Reaksi berlangsung pada suhu 50o
dan dalam suasana asam.
H NO2

̸ ̸
+
HN3 à + H2O
Benzena Nitro benzena
5)
Reaksi
Adisi
Benzena
dapat mengalami reaksi adisi oleh hidrogen (h2) dan klorin (Cl2).
a. Adisi
Hidrogen
Adisi benzena dengan hidrogen
menghasilkan sikloheksana. Reaksi ini berlangsung pada suhu 150oC
menggunakan katalis nikel.
![]() |
|||
![]() |
|||
+ 3H2 à
Sikloheksana
b. Adisi
Klorin
Adisi benzena oleh klorin (Cl2)
dapat berlangsung dengan bantuan sinar matahari. Pada adisi ini dihasilkan
senyawa 1, 2, 3, 4, 5, 6 heksakloro sikloheksana. Senyawa ini merupakan suatu
insektisida, dikenal dengan nama gamexan (BHC).
Cl
Cl ǀ
Cl

\ ̸
+ 3Cl2 à
̸ \
Cl
ǀ Cl
Cl
Gamexan
6)
Reaksi
Oksidasi
Reaksi oksidasi disebut juga reaksi
pembakaran. Oksidasi benzena menghasilkan partikel-partikel karbon sehingga
disertai terbentuknya asap tebal.
![]() |
2 + 14O2 à 4CO2 + 6H2O + 8C
7)
Reaksi
Halogenasi
Reaksi dalam keadaan gelap tidak dapat
bereaksi dengan klorin, bromin, dan iodin. Namun, dengan bantuan katalis
benzena dapat bereaksi dengan klorin menghasilkan senyawa kloro benzena.
Katalis yang digunakan berupa serbuk besi, besi (III) bromide, dan aluminium
klorida.
Cl
H ǀ


̸
+ Cl2 à + HCl
Benzena Kloro benzena
v Kegunaan dan Dampak Negatif Benzena
1)
Kegunaan
Benzena
Benzena digunakan sebagai pelarut dalam
berbagai industri, zat aditif bensin untuk meningkatkan bilangan oktan dan
menurunkan ketukan, serta sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa lain
yang merupakan senyawa turunan benzena. Selain itu, benzena juga merupakan
bahan baku pembuatan stirena, fenol (bahan baku resin dan plastik bakelit), dan
sikloheksana (bahan dalam industri serat nilon).
2)
Dampak
Negatif Benzena
Benzena merupakan zat cair yang mudah
menguap. Mengisap benzena dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan kematian.
Benzena merupakan zat karsinogen terhadap manusia yang dapat mengakibatkan
penyakit leukemia.








Tidak ada komentar:
Posting Komentar